Jumat, 20 Januari 2012

Mengenal infeksi ginjal

Infeksi bakteri pada salah satu atau kedua ginjal, secara medis dikenal dengan Pielonefritis, umumnya disebabkan oleh Escherichia coli (bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di usus besar). Bakteri ini merupakan penyebab dari 90% infeksi ginjal diluar rumah sakit dan penyebab dari 50% infeksi ginjal di rumah sakit. Infeksi biasanya berasal dari daerah kelamin yang naik ke kandung kemih.
Pada saluran kemih yang sehat, naiknya infeksi ini biasanya bisa dicegah oleh aliran air kemih yang akan membersihkan organisme dan oleh penutupan ureter di tempat masuknya ke kandung kemih. Berbagai penyumbatan fisik pada aliran air kemih (misalnya batu ginjal atau pembesaran prostat) atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter, akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ginjal.
Infeksi juga bisa dibawa ke ginjal dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah. Keadaan lainnya yang meningkatkan resiko terjadinya infeksi ginjal adalah:
– kehamilan
– kencing manis
– keadaan-keadaan yang menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
batu ginjalGejala umum dari penyakit ini, biasanya timbul secara tiba-tiba berupa demam, menggigil, nyeri di punggung bagian bawah, mual dan muntah. Beberapa penderita menunjukkan gejala infeksi saluran kemih bagian bawah, yaitu sering berkemih dan nyeri ketika berkemih. Bisa terjadi pembesaran salah satu atau kedua ginjal dan Kadang otot perut berkontraksi kuat.
Bisa terjadi kolik renalis, dimana penderita merasakan nyeri hebat yang disebabkan oleh kejang ureter. Kejang bisa terjadi karena adanya iritasi akibat infeksi atau karena lewatnya batu ginjal.
Pada anak-anak, gejala infeksi ginjal seringkali sangat ringan dan lebih sulit untuk dikenali.
Pada infeksi menahun (pielonefritis kronis), nyerinya bersifat samar dan demam hilang-timbul atau tidak ditemukan demam sama sekali. Pielonefritis kronis hanya terjadi pada penderita yang memiliki kelainan utama, seperti penyumbatan saluran kemih, batu ginjal yang besar atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter (pada anak kecil). Pielonefritis kronis pada akhirnya bisa merusak ginjal sehingga ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (gagal ginjal).
Diagnosis penyakit ini ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Pemeriksaan yang dilakukan untuk memperkuat diagnosis pielonefritis adalah:
– pemeriksaan air kemih dengan mikroskop
– pembiakan bakteri dalam contoh air kemih untuk menentukan adanya bakteri.
USG dan rontgen bisa membantu menemukan adanya batu ginjal, kelainan struktural atau penyebab penyumbatan air kemih lainnya. infeksi ginjal
PENGOBATAN
Segera setelah didiagnosis terkena infeksi ginjal, segera diberikan melia propolis. Karena selain efektif untuk melawan bakteri Escherichia coli, yang menyebabkan infeksi pada ginjal, melia propolis juga berfungsi sebagai antibiotik alami. Terapi antibiotik dengan menggunakan melia propolis, diyakini akan lebih aman, bahkan untuk ibu hamil sekalipun, karena melia propolis merupakan antibiotik alami. Setelah pengobatan intensif 4-6 minggu dengan pemberian antibiotik alami ini, dapat dilakukan pemeriksaan air kemih ulang untuk memastikan bahwa infeksi telah berhasil diatasi. Dan setelah itu, dosis Melia Propolis dapat dikurangi, hingga tingkat perawatan/menjaga kesehatan guna mencegah kambuhnya penyakit ini.
Dalam hal sudah terjadi penyumbatan, kelainan struktural atau batu, mungkin perlu dilakukan pembedahan, atau tingkatkan dosis konsumsi propolisnya untuk menghancurkan batu ginjal.
PENCEGAHAN
Seseorang yang sering mengalami infeksi ginjal atau penderita yang infeksinya kambuh setelah pengobatan/terapi antibiotik dihentikan, dianjurkan untuk mengkonsumsi tetap mengkonsumsi melia propolis setiap hari sebagai tindakan pencegahan. Lamanya pengobatan pencegahan yang ideal tidak diketahui, tetapi seringkali dihentikan setelah 1 tahun. Jika infeksi kembali kambuh, maka pengobatan ini dilanjutkan sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar